Saturday, April 09, 2005

Rumah Sakit

Sekedar pemberitahuan buat membangun banten��
Saya punya unek-unek tentang Rumah Sakit Umum di Serang,
Pertama saya bangga sebagai orang banten dengan adanya Rumah Sakit Umum di Serang sekaligus berada di tengah-tengah Ibu Kota Propinsi Banten dengan bangunan yang luas, cocok sekali buat pelayanan kesehatan dari kalangan menengah ke bawah, bahkan dari berbagai kabupaten di Banten banyak yang berobat ke RSU Serang. Karena mereka beranggapan RSU diserang berada di tengah-tengah ibu kota propinsi banten dan mungkin mereka beranggapan pelayanan di RSU Serang lebih bagus ketimbang yang ada di kotanya masing-masing.
Tetapi itu mungkin bagi orang menengah keatas dengan menempati ruang kamar VIP atau Kelas 1 dengan pelayanan yang lumayan, tetapi berbeda bagi kami kaum bawah, yang berada dikelas 2 dan 3, ceritanya ibu saya harus dioprasi karena tumor ginjal dan kami memilih kelas 2 biar pelayanannya lumayan , kami setiap malam tidur diluar sambil menunggu pasien menunggu hari H oprasi. Pagi kami bangun untuk shalat subuh dan membereskan tempat biar lebih nyaman dan kami melihat disebah ruangan kelas 1 sedang di bersihkan dan dipel oleh petugas kebersihan. Kami menunggu agar ruangan kami juga di besihkan dan dipel dan jam 7.30 kami udah disuruh keluar ama satpam agar tidak menggangu pasien yang sedang di cek sama dokternya. Jam 11 jam besuk udah dipersilahkan, tapi tempat kami masih kotor lantainya bekas hujan, akhirnya kami inisiatif sendiri dengan membersihkannya. Dari pada hari H ibu dioprasi kami menunggu dengan tegang didepan Instalasi Bedah Central 5 jam kami menunggu akhirnya ibu keluar dari ruangan dengan kondisi lemah dan blom sadar. Kami semua bersyukur pada Allah atas lancarnya oprasi. Pas malam tiba sekitar jam 3 pagi kami melihat infuse sudah mulai habis. Kami ketuk ruangan perawat, dia terbangun dan saya beritahukan bahwa infusenya udah mau habis, dia masuk kedalam dan memberikan diagnosa untuk beli ke apotik, yang saya heran kenapa waktu siang dia tidak menyuruh kita untuk membeli stock infuse kenapa harus menunggu habis dan menunggu malam. Jam 3 pagi saya beli infuse dan langsung diganti. Siangnya ibu di trasnfusikan darah dan kondisi ibu mulai membaik dan terlihat segar.
Pas malamnya kami tertidur dan jam 12 malam diberitahukan sama keluarga pasien lain bahwa kantong darahnya sudah habis dan kami terbangun melihat kondisi ibu begitu mengkhawatirkan susah bernafas dan detak jantungnya sempat berhenti kondisi badanya panas tapi berkeringat, kami bangunkan perawat tapi yg jaga masih belum lulus pada sekolahnya dia sedang praktek, si perawat tadi ga bias ngapa-ngapain Cuma bengong kalau bukan kitanya nyuruh minta bantuan ke dokter jaga, akhirnya dia menelpon UGD dan datang orang UGD dan memberi perolongan dengan memasang Oksigen dan memasang infusan kembali, sejam saya menunggu ibu yg sedang terbaring dengan hidung menghirup oksigen, ibu terbangung dengan terasa pusing dan gatal-gatal yang menurut perkiraan saya akibat tadi jarum infuse yang berisi kantong darah habis dan si nadi menyedot kantong yg kosong yang mengakibatkan sipebuluh darah kecil tersumbat, saya bangunkan perawat tadi dan minta tolong gimana supaya rasa gatal dan pusingnya hilang, eh yang bikin saya kesel malah dia jawab ntar pagi aja ya saya jalan masuk ruangan lagi malah dianya menutup pintu.
Kejadian kedua saya perhatikan kantong air seni pada jam 1 siang sampai magrhib ga bertambah dan ibu merasakan dia pingin kencing tapi ga keluar kantong pembuangan juga ga bertambah dan ibu mulai merasakan ga nyaman dan terasa kembung pada perutnya, pertama saudara perempuan saya konsul tapi kata perawat yg cowo bilang meski banyak minum padahal ibu saya selalu banyak minum dan bilangnya iya ntar, kami menunggu ga ada yang datang melihat kondisi pasien ga begitulama ada perawat cewe lagi mengecek pasien yang lain, ibu saya memanggilnya dan dia menghampiri dan semuanya keluhan ibu diceritakan pada perawat tadi tapi apa hasilnya dia Cuma bilang mungkin harus dibuka kali ya dan ga pake kantong lagi sambil dianya pergi, kami menunggu lama dan kesal saya datangi lagi saya ceritakan semua kondisi ibu tapi jawabnya Cuma iya emang kaya gitu tunggu aja sampai 5 hari apa ga gila tuh seorang perawat ngomong kaya gitu,saya keluar dan saya omongin ke bapak saya, bapak masukke dalam sambil maki itu perawat tadi akhirnya dia keluar ngecek dan apa coba ternyata salurannya tersumbat yang masuk selang, coba bayangkan kalau sampai nunggu 5 hari apa yang terjadi.

Saran saya dari orang bawah tolong lah jangan membeda-bedakan pelayanan, karena kami juga manusia sama ama yang lain yang wajib ditolong, kami juga bukan tidak mau jadi orang kaya tapi Allah belum memberikan Jalannya dan kami juga tetap berusaha.

Jagalah Motto, Visi dan Misi yang ada pada Rumah Sakit Umum Daerah jangan pernah pilih kasih


Terima kasih
Wasalam



HENDRY

No comments:

Post a Comment